UJI DAYA HASIL GALUR-GALUR DIHAPLOID PADI SAWAH DI BEBERAPA LOKASI
Keywords:
Padi Dihaploid, Uji Daya Hasil, Seleksi TerbobotiAbstract
Kultur antera merupakan salah satu teknologi mempercepat program pemuliaan tanaman dalam menghasilkan varietas unggul padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaan agronomi dan hasil galur-galur dihaploid dibeberapa lokasi. Penelitian dilakukan di 3 lokasi yaitu Subang, Malang dan Cianjur dengan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak terdiri dari 35 galur dihaploid padi sebagai perlakuan dan 3 varietas pembanding yaitu Ciherang, Inpari 13, Inpara 5. Masing - masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Unit percobaan terdiri atas petak dengan ukuran 3 m x 3 m dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe dan lingkungan berpengaruh nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, jumlah gabah total, umur berbunga 50%, umur panen, panjang malai, bobot 1000 butir dan produktivitas. Ragam genetik dan nilai duga heritabilitas dari semua parameter termasuk dalam kategori tinggi berkisar antara 1.57 – 458.51 dan 0.58 – 0.96, kecuali karakter jumlah anakan produktif (0.24) dan produktivitas (0.43) memiliki nilai heritabilitas sedang. Berdasarkan nilai indeks terboboti dengan peubah produktivitas, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, bobot 1000 butir dan umur panen diperoleh 14 galur dihaploid padi sawah.
References
Akhond MAY, Amiruzzaman M, Bhuiyan MSA, Uddin MN, Hoque MM. 1998. Genetic parameters and character association in grain sorghum. Bangladesh J. Agril. Res. 23, 247-254v.
Allard RW. 1960. Principles of Plant Breeding. John Willey and Sons, inc., New York.
Ambarwati E, Murti RH. 2001. Correlation analysis and path coefficient of agronomy character to chemical composition of iles-iles (Amorphophallus variabilis) corm. Agric Sci 8(2): 55-61.
Bahar M, Zein A. 1993. Parameter genetik pertumbuhan tanaman, hasil dan komponen hasil jagung. Zuriat 4(1):4-7.
Bergale, S., Billore M., Holkar A.S., Ruwali K.N. and Prasad S.V.S. 2002. Pattern of variability, character association and path analysis in wheat (Triticum aestivum L.). Agricultural Science Digest. 22(4): 258-260.
Breseghello F, Coelho ASG. 2013. Traditional and modern plant breeding methods with rice (Oryza sativa L.). J. Agric. Food Chem 61(35):8277-8286.
Cerón-Rojas, J.J., F. Castillo-González, J. Sahagún-Castellanos, A. Santacruz-Verela, I. Benitez-Riquelme, & J. Crossa. 2008. A molecular selection index method based on eigenanalysis. Genetics. 180: 547-557.
Desta W, Widodo I, Sobir, Trikoesoemaningtyas, Sopandie S. 2006. Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11 populasi kedelai generasi F6. Bul.Agron. (34)(1) 19-24.
Dewi IS, Purwoko BS. 2001. Kultur antera untuk mendukung program pemuliaan tanaman padi. Bul. Agron. 29(2):59-63.
Dewi IS, Purwoko BS. 2012. Kultur antera untuk percepatan perakitan varietas padi di indonesia. Jurnal AgroBiogen 8(2):78-88.
Dewi IS, Hanarida I, and Rianawati S. 1996. Anther culture and its application for rice improvement program in Indonesia. Indon. Agric. Res. Aad Dev. J. 18:51-56.
Dewi IS, Trilaksana AC, Purwoko BS, Trikoesoemaningtyas. 2009. Karakterisasi galur haploid ganda hasil kultur antera padi. Bul Plasma Nutfah. 15:1-12.
Falconer DS, Mackay TFC. 1996. Introduction to Quantitative Genetics. 4th edition. Malaysia (MY): Longman Essex. 356p. Farooq.
Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. (diterjemahkan dari : Statistical Procedures for Agricultural Research, penerjemah : E. Sjamsudin dan J.S. Baharsjah). Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta (ID): 698 hal.
Gunarsih C. 2016. Pembentukan galur-galur dihaploid padi sawah tadah hujan toleran kekeringan melalui kultur antera. [Tesis] Bogor (ID). Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Hakim L. 2010. Keragaman genetik, heritabilitas, dan korelasi beberapa karakter agronomi pada galur F2 hasil persilangan kacang hijau (Vigna radiata [L.] wilczek). Berita Biologi. 10(1): 23-32.
Herawati R, Purwoko BS, Khumaida N, Dewi IS, Abdullah B. 2008. Pembentukan galur haploid ganda padi gogo dengan sifat-sifat tipe baru melalui kultur antera. Bul Agron. 36(3):181-187.
[IRRI] International Rice Research Institute. 2002. Standard Evaluation System for Rice. Manila (PH): INGER-IRRI.
Li CC. 1975. Path Analysis: A Primer. California: Boxwood Press.
Limbongan, Y.L. 2008. Analisis genetik dan seleksi genotip unggul padi sawah (Oryza sativa L.) untuk adaptasi pada ekosistem dataran tinggi. [Disertasi]. Bogor (ID). Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Ma J, Ma W, Ming D, Yang S, Zhu Q. 2006. Characteristics of rice plant with heavy panicle. Agricultural Sciences in China 5(12):101-105.
Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar pemuliaan tanaman. Yogyakarta (ID). Kanisius.
Martono, B. 2009. Keragaman genetik, heritabilitas dan korelasi antara karakter kuantitatif nilam (Pogostemon sp.) hasil fusi protoplas. Jurnal Littri 15(1): 9-15.
Moeljopawiro, S. 2002. Optimizing selection for yield using selection index. Zuriat. 13 (1): 35-43.
Moeljopawiro, SM. Bustamam, Tasliah, A. Dadang, J. Prasetiyono. 2010. Aplikasi Marka Molekuler Terkait dengan Umur Genjah 90 Hari dan Produktivitas 7 ton/ha pada Padi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Bogor.
Niizeki, H. 1997. Anther (pollen culture). Chapt. I. Tissue culture. In Div. III. Biotechnology and Genetic Resources. In Matsuo, T., Y. Futsuhara, F. Kikuchi, and H. Yamaguchi (Eds.). Science of The Rice Plant. Vol. 3. Genetics. Food and Agriculture Policy Research Center. Tokyo. Japan. 3:691-705.
Nuryati L, Waryanto B, Noviati, Widaningsih R. 2015. Outlook komoditas pertanian tanaman pangan: Padi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Poespadorsono. S. 1998. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Bogor (ID). PAU Institut Pertanian Bogor.
Rohaeni WR, Permadi K. 2012. Analisis sidik lintas beberapa karakter komponen hasil terhadap daya hasil padi sawah pada aplikasi agrisimba. Agrotrop 2(2) : 185-190.
Roy D. 2002. Plant Breeding, Analysis and Exploitation of Variation. New Delhi (IN): Publishing House.
Ruchjaniningsih. 2002. Efek mulsa terhadap penampilan fenotipik dan parameter genetik pada 13 genotip kentang di lahan sawah dataran medium Jatinangor. Jurnal Hortikultura. 16(4): 290-298.
Safitri H. 2016. Pengembangan Padi Toleran Salinitas Melalui Kultur Antera [Disertasi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.
Safitri H, Purwoko BS, Dewi IS, Ardie SW. 2016. Morpho-physiological response of rice genotypes grown under saline conditions. J. ISSAAS Vol. 22, No. 1: 52-63.
Shiv, K., Malik, S.S., Jeena, A.S. and Malik, S.K. 2008. Interrelationships among the yield attributes and intergeneration correlation as a mean of testing effectiveness of early generation testing in wheat (Triticum aestivum L.). Progressive Research. 3(1): 25-30.
Singh RK, Chaudhary BD. 1979. Biometrical Method in Quantitative Genetics Analysis. New Delhi (IN): Kalyani Publ. p304.
Stanfield WD. 1983. Theory and Problems of Genetics, 2nd edition. Schain’s Outline.
Suwarno, E. Lubis, Alidawati, I.H. Somantri, Minantyorini, M. Bustaman. 2002. Perbaikan varietas padi melalui markah molekuler dan kultur antera. hal. 53-62. Dalam I. Mariska, I.H. Somantri, I.M. Samodra, A.D. Ambarwati, J. Prasetiono, I.N. Orbani (Eds.) Prosiding Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. Bogor 26-27 Desember 2001.
Taji, A., Kumar, P. dan Lakshmanan, P. 2002. In Vitro Plant Breeding. (Haworth Press, Inc.: New York) Takahata.
Wicaksana N. 2001. Penampilan fenotipik dan beberapa parameter genetik 16 genotip kentang pada lahan sawah. Zuriat 12(1):15-20.
Yudiwanti, B. Wirawan dan D. Wirnas. 2006. Korelasi antara Kandungan Klorofil, Ketahanan terhadap Penyakit Bercak Daun dan Berdaya Hasil pada Kacang Tanah. Fakultas Pertanian. IPB.
Zen S. 2002. Parameter genetik karakter agronomi galur harapan padi sawah. Stigma 10(4):325-330.
